Sebenarnya apa sih RFID itu?
“RFID atau Radio Frequency Identification adalah sebuah metode identifikasi secara otomatis dengan menggunakan suatu piranti yang disebut RFID tag atau transponder”
Sebenarnya apa sih RFID itu?
“RFID atau Radio Frequency Identification adalah sebuah metode identifikasi secara otomatis dengan menggunakan suatu piranti yang disebut RFID tag atau transponder”
Sebelumnya, telah dibahas tentang perencanaan sistem komunikasi serat optik dimana terdapat salah satu komponen detektor pada diagram tersebut.
Sebenarnya apa sih detektor dalam serat optik itu?
Detektor cahaya adalah alat yang menerima cahaya kemudian merubah variasi-variasi daya optik menjadi variasi arus listrik. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di atas.
Persyaratan suatu alat untuk menjadi detektor cahaya pada sistem komunikasi serat optik yaitu :
Photodiode digunakan karena karakteristiknya yaitu ukurannya kecil, sensitifitasnya tinggi, dan kecepatan respon terhadap waktu yg tinggi.
udah dulu ah.. nanti lain waktu akan dijelaskan lagi.. minimal dalam waktu satu minggu bakal ada deh lanjuttannya..
Kalau pada pembahasan sebelumnya pembahasan tentang sejarah (sejarah 1 dan sejarah 2) melulu, maka kali ini akan dibahas bagaimana sih tahap-tahap untuk merencanakan sistem komunikasi serat optik. Dalam pembuatan sistem komunikasi serat optik, maka harus diperhatikan diagram alir perencanaan sistem komunikasi serat optik tersebut (yang gam bar diata itu loh..)
Sampai sini dulu aja yah kasih taunya, nanti akan dilanjutkan lain waktu. Insyaallah pembahasan berikutnya tentang penjelasan detektor dan kawan-kawannya.
Sumber:
NS, Rochmah. Perencanaan Komunikasi Optik. Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia. 2007.
Berikut Time line dari waktu kewaktu perkembangan serat optik:
1917 Theory of stimulated emission
Albert Einstein mengajukan sebuah teori tentang emisi terstimulasi. Teori yang diajukan oleh Einstein ini yaitu jika ada atom dalam tingkatan energi tinggi distimulasikan (dirangsang) oleh sebuah foton dari panjang gelombang yang tertentu yang bernilai tepat, foton lain dengan panjang gelombang dan arah rambat yang sama akan tercipta. Stimulasi emisi akan menjadi dasar untuk penelitian foton dalam memanfaatkan energi cahaya.
Charles Townes, James Gordon, dan Herbert Zeiger di Columbia University mengembangkankan "maser" yaitu microwave amplification by stimulated emission of radiation, dimana molekul dari gas amonia memperkuat dan menghasilkan gelombang. Pekerjaan ini menghabiskan waktu tiga tahun sejak ide Townes pada tahun 1951 untuk mengambil manfaat dari osilasi frekuensi tinggi molekular untuk membangkitkan gelombang dengan penjang gelombang pendek pada gelombang radio.
1958 Pengenalan Konsep Laser
Townes dan ahli fisika Arthur Schawlow mempublikasikan paper yang menunjukan bahwa maser dapat dibuat untuk dioperasikan pada daerah infra merah dan optik. Paper ini menjelaskan tentang konsep laser (light amplification by stimulated emission of radiation).
1960 ditemukannya Continuously operating helium-neon gas laser
Laboratorium Riset Bell dan Ali Javan serta koleganya William Bennett, Jr., dan Donald Herriott menemukan sebuah continuously operating helium-neon gas laser.
1960 Ditemukannya Operable laser
Theodore Maiman, seorang fisikawan dan insinyur elektro di Hughes Research Laboratories, menemukan operable laser dengan menggunakan sebuah kristal batu rubi sintesis sebagai medium.
1961 Glass fiber demonstration
Peneliti industri Elias Snitzer dan Will Hicks mendemontrasikan sinar laser yang diarahkan melalui serat gelas yang tipis. Inti serat gelas tersebut cukup kecil yang membuat cahaya hanya dapat melewati satu bagian saja tetapi banyak ilmuwan menyatakan bahwa serat tidak cocok untuk komunikasi karena rugi rugi cahaya yang terjadi karena melewati jarak yang sangat jauh.
1961 Penggunaan ruby laser untuk keperluan medis
Penggunaan laser yang dihasilkan dari batu Rubi yang pertama, Charles Campbell dari
1962 Pengembangan Gallium arsenide laser
Tiga group riset terkenal yaitu General Electric, IBM, dan MIT’s Lincoln Laboratory secara simultan mengembangkan gallium arsenide laser yang mengkonversikan energi listrk secara langsung ke dalam cahaya infra merah dan perkembangan selanjutnya digunakan untuk pengembangan CD dan DVD player serta penggunaan laser printer.
1963 Heterostructures
Ahli fisika Herbert Kroemer mengajukan ide yaitu heterostructures, kombinasi dari lebih dari satu semikonduktor dalam layer-layer untuk mengurangi kebutuhan energi untuk laser dan membantu untuk dapat bekerja lebih efisien. Heterostructures ini nantinya akan digunakan pada telepon seluler dan peralatan elektronik lainnya.
1966 kertas Landmark pada optical fiber
Charles Kao dan George Hockham yang melakukan penelitian di Standard Telecommunications Laboratories Inggris mempublikasikan landmark paper yang mendemontrasikan bahwa fiber optik dapat mentransmisikan sinar laser yang sangat sedikit rugi-ruginya jika gelas yang digunakan sangat murni. Dengan penemuan ini kemudian para peneliti lebih fokus pada bagaimana cara memurnikan bahan gelas.
1970 Fiber Optik yang memenuhi standar kemurnian.
Ilmuwan Corning Glass Works yaitu Donald Keck, Peter Schultz, dan Robert Maurer melaporkan penemuan fiber optik yang memenuhi standar yang telah ditentukan oleh Kao dan Hockham. Gelas yang paling murni yang dibuat terdiri atas gabungan silika dalam tahap uap dan mampu mengurangi rugi-rugi cahaya kurang dari 20 decibels per kilometer. Pada 1972 tim ini menemukan gelas dengan rugi-rugi cahaya hanya 4 decibels per kilometer. Juga pada tahun 1970, Morton Panish dan Izuo Hayashi dari Bell Laboratories dengan tim Ioffe Physical Institute di Leningrad, mendemontrasikan semiconductor laser yang dapat dioperasikan pada temperatur ruang. Kedua penemuan tersebut merupakan terobosan dalam komersialisasi penggunaan fiber optik.
1973 Proses Chemical vapor deposition
John MacChesney dan Paul O. Connor pada Bell Laboratories mengembangkan proses chemical vapor deposition process yang memanaskan uap kimia dan oksigen ke bentuk ultratransparent glass yang dapat diproduksi masal ke dalam fiber optik yang mempunyai rugi-rugi sangat kecil.
1975 Komersialisasi Pertama dari semiconductor laser
Insinyur pada Laser Diode Labs mengembangkan semiconductor laser komersial pertama yang dapat dioperasikan pada suhu kamar.
1977 Perusahaan telepon menguji coba penggunaan fiber optic
Perusahaan telepon memulai penggunaan fiber optik yang membawa lalu lintas telepon. GTE membuka jalur antara Long Beach dan Artesia, California, yang menggunakan transmisi light-emitting diode. Bell Labs mendirikan sambungan yang sama pada sistem telepon di Chicago dengan jarak 1,5 mil di bawah tanah yang menghubungkan 2 switching station.
1980 Sambungan Fiber-optic telah ada di Kota kota besar di Amerika
AT&T mengumumkan akan menginstal fiber-optic yang menghubungkan Boston dan Washington D.C., kemudian dua tahun kemudian MCI mengumumkan untuk melakukan hal yang sama.
1987 "Doped" fiber amplifiers
David Payne di University of Southampton memperkenalkan fiber amplifiers yang dikotori oleh elemen erbium. optical amplifiers abru ini mampu menaikan sinyal cahaya tanpa harus mengkonversikan terlebih dahulu ke dalam energi listrik.
1988 Kabel Pertama Transatlantic Fiber-Optic
Kabel Translantic yang pertama menggunakan fiber glass yang sangat transparan sehingga repeater hanya dibutuhkanb ketika sudah mencapai 40 mil.
1991 Optical Amplifiers
Emmanuel Desurvire di Bell Laboratories serta David Payne dan P. J. Mears dari University of Southampton mendemontrasikan optical amplifiers yang terintegrasi dengan kabel fiber optic tersebut. Keuntungannya adalah dapat membawa informasi 100 kali lebih cepat dari pada kabel electronic amplifier.
1996 optic fiber cable yang menggunakan optical amplifiers ditaruh di samudera pasifik
TPC-5, sebuah optic fiber merupakan fiber optic pertama yang menggunakan optical amplifiers. Kabel ini melewati samudera pasifik mulai dari San Luis Obispo, California, ke Guam, Hawaii, dan Miyazaki, Japan, dan kembali ke Oregon coast dan mampu untuk menangani 320,000 panggilan telepon.
1997 Fiber Optic menghubungkan seluruh dunia
Fiber Optic Link Around the Globe (FLAG) menjadi jaringan abel terpanjang di seluruh dunia yang menyediakan infrastruktur untuk generasi internet terbaru.
Dari penjelasan yg panjang di atas, dapat dilihat bahwa teknologi serat optik selalu berhadapan dengan masalah bagaimana caranya agar lebih banyak informasi yang dapat dibawa, lebih cepat dan lebih jauh penyampaiannya dengan tingkat kesalahan yang sekecil-kecilnya. Informasi yang dibawa berupa sinyal digital, digunakan besaran kapasitas transmisi diukur dalam 1 Gb.km/s yang artinya 1 milyar bit dapat disampaikan tiap detik melalui jarak 1 km.
Setelah panjang lebar tentang sejarah serat optik, insyaallah akan dilanjutkan dengan penulisan tentang bagaimana sih pembuatan/perencanaan sistem komunikasi serat optik. Tunggu tanggal mainnya...
Copyright © 2014 Ikatlah Ilmu Dengan Mencatatnya | Crafted by VeeThemes.com