Sebelum mengetahui tentang photon detector, lebih baik baca artikel berikut ini. Photon detector sebenarnya merupakan bagian dari photodetektor yang telah dikenal selama ini. Gambar photon detectornya dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Photon Detector
Berdasarkan tipenya, photodetektor dapat dibagi menjadi 2(dua): (1) Thermal detector ;(2) Photon detector. Thermal detector mendeteksi cahaya dengan memanfaatkan kenaikan suhu ketika energi cahaya diserap oleh permukaannya. Dengan prinsip kerja tersebut, divais ini biasanya digunakan untuk detector cahaya dengan panjang gelombang far-infrared.
Sedangkan photon detector mendeteksi cahaya berdasarkan pada prinsip quantum photoelectric effect. Prinsip quantum photoelectric effect yaitu photon meng-eksitasi carrier sehingga menghasilkan photocurrent. Photoelectric effect didasarkan pada energi photon hv, dengan mengacu pada panjang gelombang λ yang berkaitan dengan energi transisi ∆E.
Untuk membuat photon dapat meng-eksitasi carrier, energi photon harus lebih besar dari energi transisi (hv > ∆E).
Pada divais semikonduktor, energi transisi ∆E merupakan gap energi dari semikonduktor. Sehingga untuk memanipulasi photodetektor tersebut dapat dilakukan dengan memanipulasi energi gap dari semikonduktor: dengan memilih material semikonduktor dengan energi gap tertentu.
0 komentar:
Post a Comment