Salah satu hambatan dalam menulis adalah
menunggu datangnya “good mood” alias menunggu dapat inspirasi untuk menulis.
Padahal, menurut riset yang dilakukan oleh Prof. Boice [1], inspirasi menulis tidak tergantung
dari mood, melainkan dari rutinitas
menulis yang dilakukan. Walaupun riset ini bukan dikhususkan untuk penulisan secara umum, penelitian ini dilakukan kepada 50 akademisi (dosen) pada kasus
penulisan publikasi ilmiah, seperti proposal riset, artikel ilmiah, dan buku. Dari
hasil penelitiannya itu, rata-rata seorang penulis baru mendapatkan mood menulis, sekitar 5 hari. Sedangkan
orang yang rutin menulis setiap hari, mereka akan mendapatkan inspirasi antara
1-2 hari.
Riset yang melibatkan 50 orang akademisi
tersebut, dilakukan dengan membuat 3 variabel yang berbeda, yaitu: (1) penulis
yang menunggu “good modd” datang, baru bisa menulis; (2) penulis yang diberi
target 50 tulisan, tapi menulisnya tergantung mood; (3) penulis yang menulis
rutin setiap hari. Hasilnya bisa dilihat pada Gambar, tentang produktifitas
menulis. Hasil riset menunjukkan bahwa penulis yang menulis rutin, memiliki produktivitas
yang paling tinggi dengan hasil 16 kali lipat dari penulis ke-1 yang harus
menunggu mood terlebih dahulu. Sedangkan
penulis yang diberi target, hasilnya masih lebih rendah dari penulis yang rutin
menulis.
[1] Boice, R. (1990) Professors
as writers: A self help guide to productive writing.
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang rutin walaupun itu sedikit.” (H.R. Muslim)