WiMAX: Akses Nirkabel Broadband untuk Metropolitan

Di Indonesia, WiMAX belum banyak dikenal masyarakat mengingat masih belum meluasnya implementasi teknologi tersebut. Namun di luar negeri, WiMAX mulai dilirik sebagai pengganti kabel telepon untuk menyediakan layanan Internet berkecepatan tinggi, khususnya di daerah-daerah yang luas dan tersebar (seperti di pedesaan atau perkotaan).

WiMAX merupakan standar BWA dengan kemampuan untuk menyalurkan data kecepatan tinggi (layaknya teknologi xDSL pada jaringan wireline). Banyak kemampuan lebih yang ditawarkan oleh teknologi WiMAX dibanding teknologi sebelumnya seperti kemampuan diterpkan dalam kondisi NLOS, aplikasinya baiik untuk fixed, nomadic, portable maupun mobile.

Di IEEE sebenarnya telah ada working groups yang khusus menangani dan mengembangkan WiMAX (802.16). standar 802.16 ini difokuskan untuk mengatur sepsifikasi sistem WiMAX pada layer MAC (layer 2) dan PHY (layer 1).

Di European Telecommunications Standard Institute (ETSI) juga mengautr spesifikasi BWA yang setara dengan WiMAX yaitu ETSI BRAN HIPERACCES. Standar ini mengatur spesifikasi fixed PMP BWA yang beropersi pada band frekuensi 10 sampai dengan 66 GHz.

Pada tahun 2003, IEEE juga mengembangkan spesifikasi WiMAX dengan nama IEEE 802.16-2003 atau sering disebut 802.16a. standar ini di ETSI dianalogikan dengan standar ETSI BRAN HiperMAN.


Secara sederhana perkembangan standar 802.16 dapat diuraikan sebagai berikut :

  • 802.16

Standar ini mengatur pemanfaatan di band frekuensi 10-66 GHz. Aplikasi yang mampu didukung baru sebatas dalam kondisi LOS.

  • 802.16a

Menggunakan frekuensi 2-11 GHz, dapat digunakan untuk lingkungan NLOS. Standar ini difinalisasi pada Januari 2003.

Terdapat 3 spesifikasi pada physical layer di dalam 802.16a, yaitu :

  1. Wireless MAN-SC : menggunakan format modulasi single carrier

  2. Wireless MAN-OFDM : menggunakan OFDM dengan 256 point FFT. Modulasi ini bersifat mandotory untuk non licensed band

  3. Wireless MAN-OFDMA : menggunakan OFDMA dengan 2048 point FFT.


  • 802.16d

Menerapkan stndar yang berbasis 802.16 dan 802.16a dengan beberapa perbaikan. 802.16d, juga dikenal sebagai 802.16-2004. frekuensi yang digunkan sampai 11 GHz. Standar ini telah difinalisasikan pada 24 Juni 2004. terdapat dua opsi dalam tranmisi pada 802.16d yaitu TDD maupun FDD.

  • 802.16e

Standar ini memenuhi kapabilitas untuk aplikasi portability dan mobility. Standar ini telah difinalisasi di akhir tahun 2005. berbeda dengan standar sebelumnya, antara standar 802.16d dan 802.16e tidak bisa dilakukan interoperability sehingga diperlukan perangkat hardware tambahan bila akan mengopersikan 802.16e.


Kehadiran teknologi ini diharapkan akan memungkinkan akses terhadap aneka aplikasi multimedia via koneksi nirkabel dengan jarak antarperangkat yang lebih jauh. Jarak yang bisa dijangkau oleh standar ini dapat diperluas sampai sekitar 30 mil, atau sekitar 48 kilometer dengan tingkat throughput yang masih memadai untuk mentransfer data.

Teknologi modulasi yang digunakan oleh WiMAX disebut OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). OFDM merupakan sebuah sistem modulasi digital di mana sebuah sinyal dibagi menjadi beberapa kanal dengan pita frekuensi yang sempit dan saling berdekatan, dengan setiap kanal menggunakan frekuensi yang berbeda. Teknologi tersebut dikembangkan dalam tahun 1960-an - 1970-an. Teknologi ini dikembangkan pada saat dilakukannya penelitian untuk mengurangi terjadinya interferensi frekuensi di antara berbagai kanal yang jaraknya saling berdekatan.

OFDM merupakan teknologi yang terbukti dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan berbagai macam propagasi (multipath), termasuk kondisi NLOS antara BS dan SS. Kondisi NLOS yaitu kondisi dimana sinyal sampai pada penerima telah melalui pemantulan, pemencaran dan difraksi. Sinyal yang akan diterima merupakan gabungan dari direct path, multiple reflected paths, scattered energy, dan diffracted propagation paths. Kondisi multipath ini akan memberikan perbedaan polarisasi, redaman delay pancaran,, dan ketidakstabilan dibandingkan dengan sinyal yang diterima secara langsung melalui direct path. Namun untuk mengatasi masalah NLOS ini sehingga WiMAX menggunakan teknologi OFDM.

Untuk penjelasan lebih lanjut tentang WiMAX akan dijelaskan pada postingan berikutnya. Tunggu aja ya..

IWIC merupakan ajang inovasi yang diadakan oleh PT.Indosat, untuk lebih jelasnya klik disini. Nah karya yang saya ajukan dibawah ternyata masuk finalis IWIC, untuk mengetahui lebih lanjut baca aja artikel di bawah.

Sistem Absensi Otomatis di Sekolah Berbasis

Teknologi Wireless RFID dan SMS


Pada sistem absensi otomatis ini, siswa nantinya cukup berjalan melewati gerbang sekolahnya yang telah terpasang RFID reader. Kemudian RFID tag dari siswa akan dikenali oleh RFID reader dari sekolah dan dengan seketika data kehadiran siswa tersebut akan terekam pada database sekolah yang terdapat di dalam komputer. Data yang disimpan dalam database sekolah akan diolah oleh middleware yang terdapat di komputer sekolah. Gambaran sistem ini dapat terlihat seperti gambar di bawah ini.

Gambaran Sistem Absensi Otomatis

Setelah itu, data kehadiran siswa tersebut juga terhubung ke handphone orang tua siswa via sms. Isi SMS terlihat seperti pada gambar berikut.

Isi SMS yang Kirimkan Oleh Sekolah

Sehingga orang tua siswa akan mengetahui apakah anaknya masuk sekolah atau tidak dari handphone-nya tersebut.

Deteksi optik adalah fungsi dari bagian penerima dalam sistem komunikasi optik. Sebuah detektor optik atau photodetector adalah kebalikan dari apa yang dikerjakan oleh bagian pengirim, yaitu sumber optik. Sumber optik biasanya mengkonversikan sinyal optik input menjadi keluaran berupa arus. Detektor optik biasanya adalah photodiode yang merupakan divais photoelectric. Rentang nilai dari panjang gelombang yang dideteksi termasuk UV, infra red, cahaya tampak, dll., adalah dari 0.005 s/d 4,000 μm.

Pertama kali yang mesti diperhatikan dalam memilih detektor cahaya yang akan digunakan adalah menspesifikasikan parameter-parameter sistem yang ada, dalam hal ini parameter yang umum digunakan adalah responsivitas, gain, laju bit dan jarak transmisinya.

Setelah itu, langkah berikutnya adalah memilih modulasi yang akan digunakan, apakah menggunakan modulasi digital ataukah modulasi analog. Hal ini dibedakan mengingat parameter power budget dalah modulasi digital dan modulasi analog berbeda. Pada modulasi digital yang digunakan adalah nilai BER (Bit Error Rate) sedangkan pada modulasi analog yang digunakan adalah SNR (Signal to Noise Ratio). SNR menunjukkan seberapa kuat sinyal dibandingkan dengan deraunya, sedangkan BER menyatakan rasio dari banyaknya bit error dalam pengkodean terhadap total bit yang diterima.

Selanjutnya adalah memilih detektor apa yang akan digunakan, apakah APD atau PIN detektor, hal ini tergantung dari dari perhitungan parameter-parameter di awal. Perhitungan parameter sensitivitas merupakan langkah yang harus dikerjakan setelah pemilihan detektor selesai. Besarnya nilai sensitivitas diukur dengan responsivitas R (A/W), yaitu arus keluaran yang dihasilkan per unit daya yang dihasilkan. Dapat dituliskan :

R= I0/P0 = eη/hf

atau

R= eη λ/ hc = η λ/1.24

Sesudah perhitungan sensitivitas selesai, maka hal berikutnya adalah memeriksa apakah sinyal sudah dapat dikirimkan, jika sudah siap maka langkah terakhir adalah seleksi komponen. Apabila sinyal belum siap, maka sesuai dengan diagram alir di atas, kita dapat menganalisis dan memeriksa kembali bagian mana dari perancangan yang belum sesuai dengan sinyal yang dikirim. Untuk kemudian diubah sesuai dengan kebutuhannya.



Sebanyak 20 karya kreatif dan inovatif terbaik dalam ajang IWIC (Indosat Wireless Innovation Contest) 2008 berhasil masuk ke babak final, setelah melalui tahapan penilaian yang cukup ketat dalam babak penyisihan dari lebih 300 karya yang masuk ke panitia IWIC 2008 dari seluruh pelosok tanah air.

“Karya-karya yang masuk ke panitia dari tahun ke tahun semakin inovatif dan kreatif, 20 orang diantaranya telah terseleksi sebagai karya terbaik untuk masuk ke babak final. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda kita memiliki kesadaran berinovasi yang tinggi dan potensi untuk berkreasi dalam teknologi wireless,” ujar Adita Irawati, Division Head Public Relations PT Indosat, selaku penanggung jawab IWIC 2008.

Jumlah peserta dan karya inovatif IWIC 2008 yang merupakan tahun ketiga penyelenggaraan ini, mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan penyelenggaran tahun sebelumnya, yaitu meningkat sekitar 43% menjadi 336 karya.

Adapun para peserta dan karya yang berhasil masuk dalam babak final antara lain :

Kategori IWIC for All – Fun and Easy :
1. Iman Kuswardayan, Surabaya. Karya : Virtual Stident Mobile Simulation Education Game
2. Oon Arfiandi, Bandung. Karya : Bon+aplikasi BlackBerry penyimpan email.
3. Hananto Edy Wibowo, Bandung. Karya : Mobilive.
4. Hari Purwanto, Bandung. Karya : Funlearn.
5. Canggih Purnomo Gultom, Medan. Karya : Mitos.
6. Indra Purnama, Bandung. Karya : Morning.
7. Adriansyah, Jakarta. Karya : Master Travel.
8. Nur Arifin Akbar, Semarang. Karya : Mobile Advertising berbasis Open Source.
9. Wimpi GM, Jakarta Selatan. Karya : TSEMATA.
10. Dynah Nirmalasari, Ignasisus Bowo L, Krisna Rengga, BINUS Jakarta. Karya : Sistem M Fly

Kategori IWIC Innovation and Beyond :
1. RR. Annisa Ayuningtyas, Semarang. Karya : Mobile Travelers.
2. Aris Waluyo, Depok. Karya : Asli.
3. Cahya Hariadi, Banyumas Jateng. Karya : Green HP
4. Sandy Marly Colondam, Keb Lama Utara, Jakarta. Karya : Taxicall.
5. Heri Herlambang, Jakarta. Karya : Pemanfaatan Aplikasi Tandatangan Digital.
6. Abdul Aziz, Surabaya. Karya : SMS Iklan.
7. Tomy Abu Zairi, Jakarta Utara. Karya : Absensi Otomatis di Sekolah dengan Wireless rfid & SMS.
8. Oka Mahendra, Bandung. Karya : Pesawat Mini Tanpa Awak Terkendali GSM/GPRS.
9. Franacitra Harta Surya, Tangerang. Karya : Mobile Inventory.
10. Moch. Agus Slamet H, Malang Jatim. Karya : Wireless Stick untuk Tuna Netra.

sumber:
www.indosat.com/iwic


Apa sih ip config?

Ipconfig merupakan tools untuk menampilkan setting jaringan yang digunakan oleh sebuah komputer, administrator atau pengguna, sebelum menggunakan tools lainnya, sebaiknya memeriksa hasil tools ini terlebih dahulu, memastikan bahwa kofigurasi yang dientri (secara manual) atau yang didapatkan dari server DHCP sudah valid.


Di bawah ini adalah perintah - perintah yang berhubungan dengan jaringan. Untuk melakukan perintah - perintah tersebut anda harus masuk ke MS DOS Promp.

ipconfig/all
Menampilkan informasi konfigurasi koneksi, misalnya Host Name, Primary DNS Type, Ethernet Adapter LAN.

ipconfig/release
"Menghapus" semua koneksi IP Address.

ipconfig/renew
Membuat IP Address baru untuk adapter tertentu.

ipconfig/displaydns
Menampilkan DNS Cache.

ipconfig/flushdns
Menghapus DNS Cache