Bismillaahirrohmmaanirrohiim

Setelah membaca buku tentang traveling selama perjalanan dari Tasikmalaya ke Jakarta, Saya jadi terinspirasi untuk menulis pengalaman bolak-balik Jakarta-Tasikmalaya Saya, yang sudah berlangsung selama 3 bulan (Juni-Agustus 2013, lama juga ya ^_^). Setiap minggunya selama hampir kurang-lebih 3 bulan saya bolak-balik Jakarta-Tasikmalaya untuk menjenguk istri dan anak saya. Berbagai kendaraan sudah saya coba, baik kendaraan umum maupun prbadi. Semoga share pengalaman ini bermanfaat bagi yang ingin berlibur atau sekedar jalan-jalan ke Tasikmalaya. 

Kereta Api Serayu: Jalur “Anti Mabok” dan Pemandangan yang Indah
Jika anda ingin pergi ke Tasikmalaya dengan jalur “anti mabok” serta pemandangan yang indah, maka kereta api adalah pilihannya. Jalur ini disebut jalur “anti mabok” karena dengan menggunakan kereta api, jalan berliku melewati jalur darat di Tasikmalaya jadi tidak terasa. Istri saya paling suka jalur ini, karena selama dia ke Tasikmalaya, jalur kereta api inilah yang paling dia nikmati. Selain bebas mabok, jalur ini juga memiliki pemandangan yang indah. Jalur selatan kereta api memang indah, karena membelah pegunungan di daerah Jawa Barat. Coba saja sendiri jika tidak percaya.



Gambar Kereta Api Serayu 
(sumber: FB Kereta Api Serayu/Cipuja)

Awalnya saya tidak tahu kalau ada kereta yang memiliki rute Jakarta-Tasikmalaya. Berbekal browsing di internet ternyata ada kereta yang melalui rute Jakarta-Tasikmalaya. Kereta Serayu namanya. Sebenarnya kereta ini adalah kereta dari Jakarta menuju Kroya (Cilacap). Tapi berhubung kereta ini merupakan satu-satunya yang melewati kota Tasikmalaya dari Jakarta, maka kereta inilah satu-satunya pilihan. 

Kereta Serayu memiliki 2 jenis keberangkatan. Kereta Serayu Pagi dan Serayu Malam. Kereta Serayu Pagi berangkat jam 09.00 dari Jakarta dan sampai Tasikmalaya jam 15.31. Sedangkan Kereta Serayu Malam berangkat malam hari jam 21.00 dari Jakarta dan tiba di Tasikmalaya jam 03.33. Jadi total perjalanan sekitar 6,5 jam. Perjalanan ini tergolong relatif cepat, jika dibandingkan dengan jalur Bus yang tergantung oleh macetnya jalan. 

Dari segi harga, (sebelum harga tiket naik) kereta ini merupakan kendaraan paling murah. Pada bulan Juni 2013, harga Kereta Serayu Pagi/Malam dengan kelas ekonomi harganya hanya Rp 25 ribu (Bandingkan dengan Bus yang harganya Rp 40-50 ribu). Seiring meningkatnya kualitas kereta api, mulai Juli 2013 Kereta Api Serayu ini dipasang AC (ekonomi-AC). Otomatis harga tiketpun naik menjadi Rp 60 ribu. Tahun 2016, harga tiket sudah naik menjadi Rp 70 ribu.



Suasana di dalam gerbong kereta Serayu (Ekonomi-AC) 

Untuk pesan tiketnya pun tidak perlu repot, bisa beli online (tiket.com, kereta-api.co.id, tiketkai.com) atau beli langsung di stasiun terdekat dan juga bisa dibeli di toko retail Indomaret. Harga ini menurut saya cukup logis, karena harga bus ke Tasikmalaya dari Jakarta kurang lebih juga sekitar Rp 60 ribu (tahun 2013). Untuk waktu pesannya, biasanya saya pesan 3-5 hari sebelum berangkat, tapi kalau saya lihat di Stasiun Jakarta Kota banyak orang yang pesan di hari-H tetap dapat tiket. Pada tahun 2016, stasiun awal pindah ke Stasiun Pasar Senin, bukan di Stasiun Jakarta Kota lagi.

Berikut jadwal kereta Serayu tahun 2016 (sumber: stasiunbandung.com)

Walaupun saya sangat senang naik kereta api untuk pergi ke Tasikmalaya, akan tetapi ada kekurangan dari jalur ini. Kekurangannya yaitu waktunya yang tidak fleksibel karena sudah terjadwal. Kita hanya bisa berangkat pada dua waktu, yaitu pagi dan malam hari. Sehingga jika ada hal yang mendesak, maka kita tidak bisa naik kapanpun waktunya. Selain itu, kereta api ini hanya berhenti di stasiun Tasikmalaya, yang secara geografis berada di pusat kota Tasikmalaya. Bagi yang kebetulan daerah tujuannya berada jauh dari pusat kota, maka ini merupakan kendala tersendiri. 

Tips naik kereta api Serayu: “Sedikit tips dari saya. Jika ingin dapat kursi yang enak, maka pesan kursi dengan huruf D atau E, misal 9D atau 9E. Karena bangku kereta AC-Ekonomi ini, berformasi 3-2, dimana ABC satu bangku dan DE juga satu bangku. Maka lebih enak pilih yang hanya 1 bangku 2 orang, ketimbang 1 bangku 3 orang. Kalau mau lebih enak lagi, pesan nomor ganjil untuk berangkat ke Tasikmalaya (misal, nomor 9D atau 9E), karena akan searah dengan jalannya kereta (tidak duduk membelakangi arah kereta yang kadang malah membuat kita pusing). Sebaliknya pesan nomor genap untuk pulang ke Jakarta”

Bus Budiman dan Primajasa: Jalur Mudah dan Fleksible
Bus merupakan kendaraan yang populer untuk ke Tasikmalaya. Jalur ini saya sebut jalur yang mudah dan fleksible. Kalau naik kereta, kita tidak bisa fleksible waktu dan tempat. Kalau bus, kita bisa mengatur tempat dan waktu sesuai dengan kehendak kita.

Bus yang paling terkenal ke Tasikmalaya ada dua. Bus Budiman dan Primajasa. Bus Budiman bisa naik di Terminal Kampung Rambutan (Jakarta), Bekasi, Depok, Bogor. Pengalaman saya, yang paling banyak bus-nya ada di terminal kampung rambutan. Hampir setiap satu jam ada jadwal keberangkatan. Sedangkan di Depok dan Bekasi, biasanya hanya berangkat pagi (jam 5 sampai jam 8 pagi), dan sore-malam (5 sore sampai 8 malam). Jadi kalau siang tidak ada. Sedangkan Bus Primajasa bisa naik dari Terminal Kampung Rambutan dan juga bisa dari Pool Primajasa di Cililitan. Baik di pool maupun di terminal kampung rambutan busnya ada hampir setiap jam.

Kalau ditanya pilih bus yang mana. Budiman lebih mahal, tetapi sebanding dengan kualitas busnya. Eksekutif semua. Bahkan ada yang super eksekutif dengan harga yang berbeda pula. Primajasa, lebih murah dengan kualitas yang sebanding dengan harganya. Biasanya, saya pilih Budiman kalau ingin perjalanan nyaman dan santai. Kalau primajasa saya pilih karena bus budimannya jarang lewat :). Bagi orang yang terbiasa naik primajasa, mungkin enaknya bus ini bisa turun di sembarang tempat. Bahkan di tol pun, bus ini bisa menaikkan dan menurunkan penumpang. Sakti sekali kan bus ini.. Tapi saya malah keganggu kalau lagi enak-enak tidur dan bus sedang di tol, trus tiba-tiba berhenti buat turunin-naikin penumpang.

Alternatif lain: 
1. Kereta Transit Stasiun Bandung
Alternatif lain, kalau ingin naik kereta,  tetapi sudah kehabisan tiket Kereta Serayu, bisa naik kereta lain. Prinsipnya, naik kereta yang ke arah Stasiun Bandung, seperti Argo Parahyangan. Kemudian dilanjutkan, dari Stasiun Bandung ke Stasiun Tasikmalaya, seperti naik Kereta Malabar tujuan akhir Malang. 
Dari segi harga, naik kereta transit seperti ini sangat mahal. Total bisa menghabiskan sekitar 300 ribu rupiah. Akan tetapi, hal ini masih lebih baik dari pada bermacet-macet ria di jalanan ketika musim libur lebaran tiba.

2. Pesawat
Kalau butuh cepat sampai Tasikmalaya, pilihan lainnya yaitu naik Pesawat. Bandara Wiriadinata Tasikmalaya sudah dibuka sejak 2017. Untuk biayanya, harga tiket pesawat berkisar 600 ribu rupiah. Dengan jadwal penerbangan 1 kali sehari.

3. Travel
Untuk travel, saya belum pernah coba. Yang pasti harganya lebih mahal dari bus dan kereta. Saya pernah lihat di Cipaganti Travel, total sekitar 200 ribuan.

-------------------------------

Semoga pengalaman saya di atas bermanfaat bagi yang ingin melakukan perjalanan Jakarta - Tasikmalaya menggunakan kendaraan umum. Pesan sponsor: Kalau sudah sampai Tasik, jangan lupa berkunjung ke tempat makan miebaso punya mertua di Cidahu, Tasikmalaya. Berikut link google mapsnya: miebaso heroy google maps. :)