Bismillah...
Sejak 1 tahun yang lalu, ketika saya diterima untuk kuliah di Jepang, saya bersama istri berinisiatif untuk memulai bisnis online di Jepang. Bisnis online ini dipilih karena bisnis ini bisa dikerjakan di rumah. Sehingga kegiatan istri untuk mengasuh anak kami yang baru berusia balita bisa lebih optimal, sekaligus bisa untuk mengisi kejenuhan istri, menambah teman, dan tentunya menambah pundi-pundi tabungan :)
Bisnis yang akhirnya dipilih adalah berjualan busana muslim secara online via facebook (KareemaButik) dan website (kareemabutik.com). Kenapa busana muslim malah dijual di Jepang. Karena di Jepang banyak muslim, khususnya dari Indonesia dan Pakistan, tetapi tidak banyak yang menyediakan baju muslim bagi mereka. Jumlah orang Indonesia yang ada di Jepang sendiri berjumlah lebih dari 20.000 orang. Nah, dari situ muncullah ide untuk memfasilitasi mereka yang tidak bisa membeli baju muslim di Jepang dengan menjualnya secara online di KareemaButik.

Letter Pack
Ternyata untuk mengirim barang di Jepang tidak sesulit yang dibayangkan. Ada fasilitas bernama Letter Pack. Caranya yaitu kita cukup menaruh barang yang akan dikirim ke amplop Letter Pack, yang disediakan oleh kantor pos di Jepang. Setelah itu, amplop tinggal kita masukkan ke kotak pos. Selesai... Mudah kan...
Letter Pack sendiri ada 2 jenis. (1) 360 yen warna biru (setara dengan Rp 36000) dan (2) 510 yen warna merah (setara dengan Rp 51000). Untuk letter pack 360, tebalnya tidak boleh lebih dari 3 cm, agar bisa dimasukkan ke kotak pos, dan beratnya tidak lebih dari 4 kg. Sedangkan letter pack 510, boleh lebih tebal dari 3 cm dan pengirimannya bisa ditracking. Biasanya paket akan sampai ke alamat tujuan 1-3 hari, tergantung jaraknya.
Letter Pack 360
Letter Pack 510

Bedanya dengan di Indonesia, kita harus datang ke kantor pos atau JN* /TIK*, dan bicara dengan adminnya untuk mengisi data pengiriman. Belum lagi jika yang ingin mengirim pada saat itu banyak, kita harus rela untuk antri dulu. Semoga Indonesia bisa mencontoh cara pengiriman barang dengan letter pack ini. Sehingga UMKM di Indonesia bisa lebih berkembang.

Semoga bermanfaat,
Hamamatsu, 27 Jumadil Akhir 1436
Bismillah...

"Nun, demi pena dan apa yang mereka tulis...[Al Qalam 68:1]"

Bagi kebanyakan mahasiswa PhD, menulis hasil riset di jurnal internasional yang berbentuk makalah, atau biasa disebut research paper, adalah sebuah keharusan. Menulis paper berarti juga melaporkan riset yang telah dilakukan kepada seluruh dunia. Alhamdulillah, di tahun ke-2 PhD, paper pertama diterima di journal Carbon.


Perjalanan penulisan research paper ini cukup lama, sekitar 9 bulan, dari pembuatan draft sampai diterima dan dipublish. Alhamdulillahnya adalah manuscriptnya hanya perlu submit di satu jurnal, tidak perlu berganti-ganti jurnal yang dituju. Ceritanya akan lain, jika ternyata ditolak di jurnal pertama dan akan jadi lebih lama lagi :)

Penulisan draft
Setelah 6 bulan melakukan riset, April 2014, Sensei (panggilan Proffesor di Jepang ed.) akhirnya menyarankan menuliskannya sebagai manuscript dan akan disubmit di jurnal Carbon. Dengan dukungan data-data lain dari mahasiswa S2 dan S1, Sensei menilai hasil risetnya sudah cukup untuk dipublish di jurnal. 
Penulisan draft ini termasuk lama, karena selain harus menulis, juga harus mengambil data baru yang akan dilengkapi di paper, sehingga pekerjaannya tidak hanya menulis, tetapi juga melakukan eksperimen. Selain itu, karena setiap minggu kami harus melakukan presentasi progress report, maka minimal setiap 2 minggu sekali, saya harus melakukan eksperimen lanjutan tentang immobilisasi biomolekul, untuk dipresentasikan.
Penulisan draft paper pertama mengikuti panduan di buku Academic Writing for Graduate Student, bisa dibaca di sini. Menurut buku tersebut, yang paling awal ditulis, untuk riset yang berbasis eksperimen, yaitu 
1. Experimental section
2. Results and discussion
3. Conclusions
4. Introduction

Karena sudah ada jurnal target, yaitu Carbon, maka format penulisan mengikuti format jurnal tersebut. Penulisan yang paling pertama yaitu bagian experimental setup. Kenapa bagian ini pertama,  karena bagian ini adalah bagian yang paling mudah ditulis, tidak perlu analisis dan diskusi. Cukup penjelasan saja. Dan saya mengikuti saran buku tersebut. Setelah bagian eksperiment selesai, maka tahap selanjutnya bagian results and discussion. Pada bagian ini, data, gambar dan grafik dibuat terlebih dahulu, sejelas dan semenarik mungkin, dan diberi penjelasan ringkas. Karena biasanya editor dan reviewer akan melihat secara sekilas dari awal sampai akhir, data dan gambar yang ada di paper. Jika menarik perhatian, maka akan dilanjutkan dengan membaca secara detail.
Setelah draft penulisan sampai bagian results and discussion selesai. Draft itu didiskusikan dengan Sensei. Apakah ada data yang kurang. Jika ada maka harus diambil kembali datanya. Sambil mengambil data yang baru, tahap penulisan juga tetap dilakukan. Bagian sisanya, yaitu conclusions dan introduction. Kenapa bagian introduction ditulis paling akhir, karena bagian ini adalah bagian yang paling sulit dan membutuhkan banyak waktu untuk menulisnya. Selain itu, di introduction ini merupakan bagian yang penting, yang menyatakan posisi riset kita ada dimana dan apa kontribusi yang kita berikan.

Submit manuscript
Setelah draft paper selesai dan formatnya sudah sesuai dengan jurnal yang dituju, maka tahap selanjutnya adalah men-submit paper tersebut. Untuk kasus saya, Sensei sendiri lah yang men-submit paper saya di akhir November. Awalnya sebenarnya tidak terlalu banyak berharap, kalau paper saya akan dibalas editor untuk direvisi. Hal ini karena pengalaman 2 teman lab saya, yang pernah direject di jurnal Carbon. Selain itu, kualitas jurnal ini cukup bagus dengan IF 6.16. 
Sekedar mengingatkan, bagi yang tidak punya format penulisan manuscript seperti jurnal Carbon ini, sebaiknya diberi nomor baris dan halaman, supaya reviewer mudah melakukan penunjukkan baris mana dan halaman berapa di manuscript yang kita buat. Seperti contoh gambar berikut.




Revisi manuscript
Pada akhir Desember, ternyata kami dapat email balasan dari Editor in Chief jurnal Carbon, Prof. Robert H Hurt, untuk merevisi manuscript kami dalam waktu 8 minggu. Revisinya termasuk major revisi. Dari 3 reviewer, satu orang menyatakan dapat diterima dengan revisi dan dua orang reviewer lainnya menyatakan riset yang menarik namun masih harus dikonfirmasi lagi dan meminta penjelasan lebih rinci. Total komentar yang harus ditanggapi dari ketiga reviewer cukup banyak yaitu ada 30 komentar.
Untuk merevisi manuscript dan menanggapi komentar yang banyak tersebut, waktu 8 minggu harus dioptimalkan semaksimal mungkin. Saya menyiasatinya dengan membuang hal-hal yang selama ini banyak menghabiskan waktu saya, yaitu men deaktifasi akun Facebook. Selain itu, saya juga menambah waktu kerja dan membuat jadwal, komentar mana yang harus dijawab minggu ini dan seterusnya. Tips optimalisasi waktu ini, saya dapat dari blog Ario Muhammad dan Cal Newport.
Seperti biasa, segala sesuatunya dimulai dengan hal yang mudah terlebih dahulu. Setiap komentar dari reviewer diberi nomor dan response dari komentar diberi warna yang berbeda. Selain itu, jika kita merujuk ke manuscript yang direvisi, sebaiknya dibubuhkan juga nomor halaman dan baris keberapa. Seperti contoh berikut. Hal ini sangat membantu reviewer, sehingga reviewer tidak perlu mencari-cari mana yang sedang diubah. Memberi warna huruf pada manuscript juga sangat dianjurkan untuk memudahkan reviewer. Di manuscript saya, saya beri warna merah untuk yang sedang direvisi.

Di minggu ke-4, hampir semua komentar terjawab dan revisi manuscript, poor gramar serta bagian introduction, juga sudah selesai. Answer sheet comment yang hampir selesai, saya berikan ke Sensei, sekaligus diskusi mengenai beberapa komentar yang sulit terjawab. Setelah diskusi, ternyata dibutuhkan data OES yang baru. Dengan waktu yang singkat, sisa 4 minggu, plus harus membuat presentasi dan poster untuk Shizuoka Symposium, ditambah dengan membantu eksperimen Visiting Professor dari India, maka pekerjaan merevisi manuscript ini jadi lebih berat. Pada minggu ke-8, sisa 1 hari, dikirimlah revisi pertama manuscript.

10 hari kemudian, datang email dari Sensei, untuk merevisi tahap kedua. Kali ini revisi minor, dari 2 orang reviewer. 1 orang reviewer lainnya telah setuju. Lama revisinya 3 minggu. Di minggu ke-3, jawaban komentar dan revisi dikirim. Kemudian, selang 1 minggu, saya dapat email dari Sensei sekitar jam 1 malam, bahwa manucript diterima di jurnal Carbon, Alhamdulillah.. Setelah itu, biasanya akan ada proof read dari journal untuk pengecekan yang terakhir kali.


Semoga bermanfaat,
Hamamatsu, 22 Jumadil Akhir 1436