Hampir tiga tahun lalu, tepatnya tanggal 5 Oktober 2008 – seorang gadis kecil Indonesia mengalami musibah yang luar biasa di negeri antah berantah nan jauh  - Syria. Dia terjatuh dari ketinggian sekiar 15 meter dan terbanting-banting di anak tangga ampiteater Roma di Busrah. Akibat kecelakaan ini gadis kecil tersebut mengalami pendarahan otak yang sangat hebat, dia harus menjalani berbagai pembedahan otak dan merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya sampai berbulan-bulan kemudian.  Pada saat pendarahan masih menguasai otaknya sehingga kesadarannya timbul tenggelam, gadis kecil ini lirih berdoa : "Ya Allah, jangan matikan aku sebelum aku selesai menghafal Al-Qu’ran...".

Dengan tekad yang luar biasa inilah gadis kecil tersebut berjuang melawan sakit di kepala yang tidak kunjung henti, terkadang dia harus menjeduk-jedukkan kepalanya di tempat tidur untuk mengimbangi rasa sakit yang sangat di dalam kepalanya.

Beratnya komitmen untuk menghafal Al-Qur’an yang dialami oleh gadis kecil ini juga jauh diatas beban manusia pada umumnya, betapa frustasinya dia ketika hafalan ayat-ayat Al-Qur’an seolah timbul tenggelam di kepalanya silih berganti dengan rasa sakit yang bisa tiba-tiba muncul kapan saja. Tetapi dia terus  belajar dan terus menghafal nyaris tanpa henti, dia hanya berhenti menghafal ketika sakit kepalanya sudah tidak tahan lagi.


Sifat electrochromic dari Tungsten Oxide (WO3) telah diteliti selama 30 tahun terakhir. Fenomena perubahan warna (electrochromic) dari WO3 secara umum adalah sebagai berikut. WO3 pada keadaan transparan (biasa disebut bleach state) akan berubah menjadi berwarna biru tua (biasa disebut colored state) atau dapat dilakukan secara berkebalikan (dari colored state ke bleached state) dengan menempatkan/menyisipkan ion dan elektron untuk membentuk Tungsten Bronze (MxWO3) berdasarkan reaksi berikut:
dimana M+ merupakan ion H+, Li+, Na+ atau K+ dan e- merupakan elektron.

Pendekatan lain untuk menjelaskan fenomena electrochromic bisa juga seperti ini. Perubahan warna pada WO3 baik transparan maupun berwarna terjadi ketika WO3 dalam keadaan di-reduksi atau di-oksidasi dengan menggunakan arus listrik seperti terlihat pada Gambar 1. Ketika di-oksidasi WO3 pada keadaan transparan akan berubah menjadi berwarna biru tua, begitu pula sebaliknya.

Gambar 1. Skema yang menunjukkan transfer elektron (e-) dan kation (ion kalium, K+) dalam reaksi electrochromic
Transfer elektron (e-) yang terjadi pada reaksi tersebut dapat diasosiasikan dengan reaksi oksidasi dan reduksi. Sedangkan transfer kation (ion kalium, K+) antara MxWO3 dan elektrolit diperlukan untuk memastikan terjadinya muatan listrik yang seimbang untuk menjaga status oksidasi/reduksi dari reaksi tersebut.