Jangan Spekulasi-kan Si 'Kuning'

, , 1 comment



Kalau lihat komentar para pemburu si 'Kuning' alias emas, sebenernya lucu-lucu (bisa dilihat gambar diatas). Kalau harga sedang turun, nunggu turun lagi. Kalau tiba-tiba naik, malah tambah bingung, mau nembaknya (red-belinya) kapan.

Contohnya aja bulan Juli kemarin. Orang-orang baru sadar kalau harga emas makin naik (ketika harga pada kisaran US$ 1,900/Ozt), alhasil banyak deh yang borong emas. Anehnya, pas harga lagi turun kayak bulan September-Oktober kemarin (ketika harga pada kisaran US$ 1,700/Ozt), eh malah banyak yang nunggu, siapa tau makin turun lagi. Yang terjadi malah sebaliknya, di bulan November ini emas naik lagi (harga menyentuh kisaran US$ 1,800/Ozt).







Mungkin sebagai penyemangat bagi para calon pemburu si 'Kuning' bisa lihat grafik dari kitco.com, situs harga emas dunia. Mereka memprediksi kalau emas ini masih bisa melejit dalam jangka panjang –baik karena bom waktu inflasi ataupun karena ketidak percayaan dunia dengan sistem ekonomi yang ada skarang ini.

So, menurut saya emas ini jangan digunakan sebagai instrument spekulasi jangka pendek – karena bisa rugi. Kalau dari sebuah situs penyedia emas, mereka memberi saran "Sebaiknya emas tidak kita rekomendasikan untuk spekulasi jangka pendek yang time horizon-nya kurang dari 12 bulan."

Jadi, gunakan si 'Kuning' ini untuk tujuan jangka panjang. Seperti biaya nikah yang kini semakin mahal, cicilan rumah, biaya sekolah anak-anak sampai lulus perguruan tinggi, biaya pergi haji yang kini antriannya semakin panjang, biaya pemeliharaan kesehatan di hari tua, perencanaan pensiun dan kebutuhan lain yang bersifat jangka panjang. Wa Allahu A’lam.



Sebuah catatan dari newbie
yang 'kaget' dengan harga emas pekan ini

Semoga bermanfaat
TAz
Taipei, 9 Nov 2011

1 comment:

  1. Tambahan catatan:
    Cara "mencicil rumah" dengan meng-gadai-kan "emas"
    ---------------------------------------------
    Asumsi: Punya emas/LM(Logam Mulia) = 175 gram, di satu sisi mau bayar KPR.

    Target: Setelah 3 tahun, punya rumah (Rp 75.000.000) & 'tetap' punya emas 175 gr-nya

    Cara:
    1. Gadai emas 175 gr kita di bank atau tmp gadai syariah (skarang lagi marak nih..)

    2. Asumsi nilai gadai yg didapat Rp 70an juta.
    (Uang ini gunakan bayar beli rumah yg tadinya mau dijadikan pinjam KPR)
    Karena uang gadai digunakan melunasi harga rumah, maka KPR tidak ada lagi.

    3. Hitungan2 biaya titip gadai 3 tahun (buat ambil lagi emasnya, setelah uang gadai dipake buat beli tunai rumah)

    >>>> nilai pinjaman 175gr per 4 bln = 73.150.000
    >>>> biaya titip per bulan = 1,25% (%biaya titip di bank) x 73.150.000 = 914.375
    >>>> angsuran pinjaman = 73.150.000 : 36 = 2.031.944/bln
    >>>> angsuran pinjaman + biaya titip = 2.946.319/bulan

    ane coba cek di kalkulator BCA utk pinjaman KPR 75.000.000 , suku bunga efektif 9,5% pertahun, angsuran perbulannya 2.400.000 selama 36 bulan....

    Jadi kalo emang punya dana sekitar 3jt/bln
    gak apa apa cicil selama 3 tahun
    tapi abis itu dapet rumah n emas tetep dapet 175gr.
    Daripada cuma kpr aja yg cicilan 2.4jt/bln + 600 rb dibeliin lm selama 3tahun, pas selese 3 tahun dapet rumah sama lm yg mungkin jumlahnya < 50gr.

    Intinya karena:
    Asumsi kenaikan emas > 20% pertahun.
    Sedangkan kalo digadai cuma kena 1.25*12 bln = 15% pertahun. Jadi kenaikan harga emas bisa nutupin biaya simpanan gadai.

    Jadi lebih untung gadai, dapet rumah + emas 175 gr.

    credit to: agan ismah55, agan uangdinar 96, agan sararock, agan bonggo. akhirnya saya ngerti juga

    ReplyDelete