Menghindarkan Diri dari Ujub

, , No Comments
Bismillah..

Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua untuk instrospeksi diri.


Menghindarkan Diri dari Ujub

Penulis : KH Abdullah Gymnastiar

"Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji
kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan
dikembalikan hanya kepada Kami." (QS.Al-Anbiya : 35).

Ayat ini merupakan salah satu peringatan Allah SWT bagi manusia. Yakni
mengenai kebaikan dan keburukan yang seyogyanya bisa menjadi jalan
bagi peningkatan kualitas keimanan seseorang. Seringkali orang merasa
bahwa keburukan dan keterpurukan adalah cobaan. Namun tidak sedikit
pula orang yang tidak menyadari bahwa kebaikan yang dimiliki juga bisa
merupakan cobaan dari Allah SWT.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa ada tiga hal yang mampu
membinasakan manusia. Pertama, kikir yang dituruti. Kedua, nafsu yang
diikuti. Dan ketiga adalah ujub. Yang terakhir ini bisa dianggap
berbahaya bagi kesehatan ruhiyah kita. Sebab ujub merupakan suatu
sikap bangga atau takjub yang berlebihan terhadap diri sendiri. Dari
sifat ujub inilah kemudian muncul penyakit-penyakit hati lain, seperti
riya, takabur, dengki, dan enggan taubat.

Mengenai ujub ini, Rasulullah SAW sangat berhati-hati. Salah satu
pesannya, yang ditakutkan dari kalian adalah melakukan dosa yang
paling besar, yaitu ujub. Karena dari hati yang ujub mampu menimbulkan
kejahatan yang lebih besar. Bahkan, sifat ujub dapat merampas kebaikan
dan kemurahan Allah SWT, karena mengakuinya sebagai milik dirinya.
Terpesona kepada diri sendiri, merendahkan orang lain, dan bahkan yang
paling berbahaya adalah tidak mengenali dosa yang telah diperbuat.
Merasa mulia padahal melimpah dosa.

Berhati-hatilah jika di dalam hati sudah mulai terasa ada wabah ujub.
Tampilan ujub sangat beragam. Pertama, ujub dalam penampilan. Merasa
rupawan, selalu ingin terlihat orang lain, takjub atas kulit, bentuk
badan, dan kecantikan yang dimiliki serta sering menertawakan orang
lain yang dianggap memiliki kekurangan. Kedua, ujub karena keturunan.
Bangga dengan gelar bangsawan atau ningrat. Ketiga, ujub karena
kekayaan. Hal ini yang seringkali membuat orang merasa benar-benar
sudah memiliki dunia. Padahal kekayaan yang dimiliki suatu saat pasti
akan sirna. Keempat, ujub dalam ilmu. Merasa lebih pintar, sehingga
menganggap orang lain lebih rendah. Kelima, ujub dalam hal amalan.

Namun jangan khawatir bagi yang merasa sudah terjangkit wabah ujub
ini, segera lakukan pengobatan dengan mengosongkan hati dan pikiran
sejenak. Rasakanlah diri sebagai orang yang tidak punya apa-apa.
Hilangkan topeng-topeng yang selama ini dipakai untuk mengelabui.
Hilangkan perasaan-perasaan ingin dihormati. Pakailah baju dan
perhiasan yang syar'i. Tentu obat yang paling mujarab adalah
senantiasa membersihkan hati, dengan jujur terhadap diri sendiri.

Sumber : Buletin Sakinah


0 komentar:

Post a Comment