Nikmat Allah Yang Mana Lagi Yang Mau Kudusta?

, , No Comments
Bismillah...

=== 24 tahun lalu ===

Alhamdulillah.. Keluar dari rahim sang ibunda dengan berat 3 kg dan panjang 50 cm dalam kondisi selamat sehat walafiat.
Dan dido'akan agar menjadi anak laki-laki yang pintar dan bersahaja. "Maka nikmat Allah mana lagi yang mau kudusta?"




=== 20 tahun lalu ===

Alhamdulillah.. Keluar rumah pagi-pagi untuk sekolah TK. Bermain dengan teman sebaya sambil tertawa. Dan memiliki kedua orang tua yang penyayang. "Maka nikmat Allah mana lagi yang mau kudusta?"



=== 7 tahun lalu ===

Alhamdulillah.. Keluar pengumuman penerimaan dari salah satu perguruan tinggi negri tanpa tes masuk. Dengan mendapat keringanan biaya hingga hampir 90%. Dan juga kuliah gratis dengan beasiswa sampai lulus. "Maka nikmat Allah mana lagi yang mau kudusta?"



=== 3 tahun lalu ===

Alhamdulillah.. Keluar dari perguruan tinggi dengan nilai terbaik dan mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan master tanpa dipungut biaya sepeserpun. "Maka nikmat Allah mana lagi yang mau kudusta?"

 
=== 2010 ===

Alhamdulillah.. Keluar pengumuman mendapat Taiwan goverment scholarship dan melanjutkan sisa tahun pendidikan master degree di Taiwan. "Maka nikmat Allah mana lagi yang mau kudusta?"




=== 9 Jan 2012 ===

Alhamdulillah.. Keluar dari ruang oral defense dengan ucapan congratulation (恭喜, Gōngxǐ) dari enam professor (3 dari Indonesia dan 3 dari Taiwan). "Maka nikmat Allah mana lagi yang mau kudusta?"
Acknowledgment
Alhamdulillah, all praises to Allah who gives me ease in doing this study. This study also would not have been possible without the guidance and the help of several individuals who in one way or another contributed and extended their valuable assistance in the preparation and completion of this study.
First and foremost, my utmost gratitude to Prof. Bohr-Ran Huang (黃柏仁) as my research advisor in Taiwan Tech whose sincerity and encouragement I will never forget. I would also like to extend my appreciation to my advisors in UI-Indonesia: Prof. Djoko Hartanto, Prof. N.R. Poespawati, and Dr. Purnomo Sidi Priambodo for their advices during my research.
 I would also like to extend my deepest gratitude to my beloved mother, father, and my big family, thank you for your spiritual support.
.............



=== From birth, (until) now, and (InsyaAllah) until I dead ===

Nikmat yang paling besar dari Allah. Yaitu nikmat Islam. "Maka nikmat Allah mana lagi yang mau kudusta?"




Maka nikmat Allah mana lagi yang mau kudusta?

Taipei, 12.01.10
Tomy Abuzairi

0 komentar:

Post a Comment