Waste-to-Energy: Solusi Energi Terbarukan di Indonesia...

, , No Comments
Bismillah...


Lantas apa yang bisa dilakukan dengan banyaknya sampah di Indonesia ini?

Terinspirasi oleh sebuah studi pada Jurnal Renewable Energy yang menyatakan bahwa negara Spanyol mampu memproduksi hingga 7,42 persen dari total kebutuhan energi listriknya hanya dari sampah.

Maka Indonesia pun memiliki potensi yang sangat besar untuk mengubah sampah menjadi bahan baku energi listrik atau lebih dikenal dengan Waste-to-Energy.

Berdasarkan data kelistrikan tahun 2012 di Indonesia (PDF). Total energi listrik yang dihasilkan di Indonesia sebesar 193.754 Giga Watt (GW) per tahun atau setara dengan 500 GW per harinya. Jika 2,5 persennya saja dihasilkan dari sampah, maka akan didapatkan 12,5 GW atau sama dengan 12.500 Mega Watt (MW), seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Total energi listrik yang dihasilkan jika 2,5%-nya saja bisa dihasilkan dari sampah.

Angka 12.500 MW bukanlah hal yang mustahil. Sebagai contohnya, di Bantar Gebang, dengan teknologi landfill gas, sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) tersebut telah berhasil dikonversi menjadi pembangkit listrik dengan kapasitas 12,5 MW.

Maka untuk mewujudkan 12.500 MW, dibutuhkan sebanyak 1000 TPST yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, jika teknologi yang digunakan lebih canggih, maka setiap TPST akan menghasilkan listrik lebih besar dari 12,5 MW. Seperti yang dilakukan di Inggris oleh Lakeside EfW Ltd, yang dapat menghasilkan 37 MW.

Kemudian apa yang perlu dilakukan untuk mengubah sampah menjadi energi (waste-to-energy)?

Sebuah studi lainnya menemukan bahwa mengintegrasikan pengelolaan sampah merupakan metode yang efisien untuk menghasilkan sumber energi listrik. Konsep pengolahan sampah menjadi energi (Waste to Energy) dapat dilakukan melalui dua tahap yaitu: (1) pemilahan sampah; dan (2) pemprosesan sampah

Pemilahan sampah dilakukan guna memanfaatkan sampah yang masih dapat didaur ulang. Sedangkan sisanya dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan energi. Penelitian di Semarang menunjukkan bahwa potensi dari pemilahan sampah ini bahkan diperkirakan dapat menghasilkan anggaran 8 milyar rupiah per tahun. Betapa besarnya potensi yang dihasilkan hanya dari pemilahan sampah.

Setelah dilakukan pemilahan sampah, maka tahap selanjutnya dilakukan pemprosesan sampah seperti terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Proses Waste-to-Energy (sumber: http://online.wsj.com/news/articles/SB122851537257083869)
Sampah yang tidak dapat didaur ulang, dimasukkan kedalam tungku incinerator untuk dibakar. Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran tersebut akan dimanfaatkan untuk memanaskan air dan menghasilkan uap. Uap panas yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator listrik untuk menghasilkan listrik.

Dengan konsep "Waste-to-Energy" ini sebagai energi terbarukan, maka Indonesia dapat mengatasi dua masalah sekaligus yaitu masalah krisis energi dan sampah.

#energibaru
Dalam rangka blog competition PT. Pertamina

Hamamatsu, 2013.10.20

0 komentar:

Post a Comment