My Lab is My Adventure (2): Group meeting

, , No Comments
Bismillah..


Setelah sebelumnya cerita tentang peralatan lab dan ruangan clean roomnya (Baca: My Lab is My Adventure (1): Clean room). Sekarang cerita dilanjutkan tentang bagaimana iklim lab di Taiwan, khususnya di NTUST Lab "Green Energy-Optoelectronic & Nano-Tech Thin Film".




Kalau bicara lab, yang terbayang pasti eksperimen, analisa, dkk. Memang benar di lab tugas kita ya itu (eksperimen, analisa, dkk..). Nah setelah itu apalagi? Ya... Kita laporan ke pembimbing (Prof) kita disana. Bagaimana perkembangan riset kita, kendala eksperimen apa yang kita hadapi sampai masalah analisa eksperimen kita. Laporan itulah yang dinamakan 'Group meeting'.

Biasanya group meeting ini dilakukan satu kali setiap minggunya, yang dihadiri semua anggota lab, termasuk Prof. Disana setiap anggota lab melaporkan semua perkembangan risetnya. Jadi kalau boleh dibilang, hari 'group meeting' ini adalah hari yang buat semua anggota lab jadi 'galau'.


Group meeting di lab kami biasa dilakukan di hari jumat pagi sekitar jam 10.  Dan berakhir sekitar jam 12 siang. Memang keliatan waktuya cuma 2 jam, tapi rasanya relativitas waktu Einstein berlaku di sini. Entah mengapa 2 jam itu bisa terasa lama sekali. Setiap lab meeting, kebayang lihat mata temen-temen lab yang bengkak dan ada juga yang masih menahan kantuk. Entah semalam mereka menyiapkan untuk presentasi group meeting ini atau bahkan yang masih melakukan eksperimen sampai tengah malam. Kenangan yang tak terlupakan.


Di group meeting itu, Prof biasanya menganalisa eksperimen kita apakah sudah sesuai dengan jalurnya atau belum. Apakah riset kita lebih baik dari riset-riset yang sudah ada atau tidak. Dan juga melihat apakah kita layak lulus sebagai sang 'Master' atau tidak :). Pokoknya, rasanya campur baur. Kalau dipuji atau dinilai Prof, ya senang. Tapi kalau sebaliknya, dikritik hasil eksperimen atau analisanya, ya nelangsa.

Tapi sebenarnya banyak pelajaran yang bisa diambil dari kegiatan rutin mingguan lab ini. Pertama, Prof jadi tahu apa yang selama ini kita kerjakan. Kedua, setiap anggota lab juga tahu apa yang teman labnya lakukan. Sehingga kadang bisa melakukan kolaborasi baik itu di eksperimennya maupun di bagian analisanya. Selain itu, kegiatan rutin ini juga mecacu kita, anggota lab, untuk terus meningkatkan performa setiap minggunya.


Jika dilihat manfaatnya bagi kegiatan riset, di Indonesia perlu dilakukan hal ini. Karena pengalaman kuliah S1 4 tahun di Indonesia hal yang seperti ini jarang dilakukan oleh lab-lab di Indonesia. Entah karena pembimbingnya/Prof-nya yang sibuk. Atau memang karena lab di Indonesia masih lab untuk pendidikan saja belum untuk riset lab. Sehingga tugas anggota lab hanya me-maintanance alat dan mempelajari cara kerjanya untuk selanjutnya diajarkan kembali ke juniornya. Mungkin suatu saat, jika saya jadi pembimbing lab atau Prof, group meeting ini sudah jadi budaya di Indonesia dan membuat iklim riset menjadi lebih mengkar di Indonesia. Aamiin...

Semoga bermanfaat
Tomy Abuzairi,
Taipei, 18 Des 2012
Sebulan menjelang sidang thesis

0 komentar:

Post a Comment